Pages

Saturday, October 8, 2011

"Mustajabkah doa kita?.."


Orang-orang yang Mustajab Do’anya

Berdasarkan hadits-hadits yang akan disampaikan berikut ini, terdapat tujuh kelompok orang yang do’anya pasti diijabah oleh Allah, mereka itu ialah; 1) Orang yang dizhalimi, 2) Orang yang sedang bepergian, 3) Orang Tua kepada anaknya, 4) orang yang shaum, 5) Pemimpin yang adil, 6) Seorang Muslim kepada saudaranya, 7) Anak kepada orang tuanya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

Dari Abi Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah saw: Tiga do’a yang diijabah, tidak ada keraguan padanya: Do’a orang yang dizhalim, do’a orang yang sedang bepergian, dan do’a orangtua terhadap anaknya. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

Dari Abi Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah saw: Tiga orang yang do’anya tidak ditolak, do’a orang yang shaum sampai ia berbuka, do’a pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizhalimi, Allah mengangkatnya di atas mega. Dan Allah membukakan baginyapintu-pintu lamhit, dan berfirman, demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun sampai akhir zaman. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

يَقُولُ دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ

Do’a seorang muslim kepada saudaranya di belakangnya (dari jauh) diijabah (HR. Muslim)

أَرْبَعٌ دَعْوَتُهُمْ مُسْتَجَابَةٌ : الإِمامُ اْلعادِلُ , والرجل يدعو لأخيه بظهر الغيب , و دعوة المظلوم , و رجل يدعو لوالديه (رواه أبو نعيم عن واثلة)

Empat orang yang do’anya diijabah; pemimpin yang adil, seseorang yang mendo’akan saudaranya di belakangnya, do’a orang yang dizhalimi, dan seorang yang mendo’akan orang tuanya. (HR. Abu Nu’aim dari Watsilah)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ (احمد:10202)

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah Azza wa jalla mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Lalu si hamba itu bertanya, Ya Rabbi, saya mendapatkan semua ini dari mana? Maka Allah menjawab, Berkat permohonan ampunan anakmu bagimu. (HR. Ahmad)

1. Orang Yang dizhalimi

Do’a orang yang dizhalim itu diangkat di atas mega dan Allah membukakan baginya pintu-pintu langit, dan Dia berfirman, Demi kemulian-Ku Aku akan menolongmu walau sampai akhir jaman.

Bahkan ada hadits yang menerangkan bahwa idak ada hijab antara Allah dengan orang yang dizhalimi ketika ia berdo’a kepada Allah. Dan do’a orang yang dizhalimi itu tetap akan diijabah meskipun ia orang yang durhaka. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap perbuatan zhalim, termasuk kepada istri dan anak, karena do’a mereka besar kemungkinan akan diijabah oleh Allah.

2. Orang Yang Sedang Bepergian

Ketika sedang bepergian, sebaiknya kita mendo’akan keluarga yang ditinggalkan, karena termasuk orang yang besar harapan diijabah.

3. Orang tua kepada Anaknya

Do’a seorang ibu, pasti diijabah walaupun ia mendo’akan kejelekan bagi anaknya.

Sebagai ibrah, dapat kita perhatikan tentang kisah Juraij, seorang yang ahli ibadah, ketika sedang shalat, ia dipanggil oleh ibunya, namun ia berpikir lebih baik melanjutkan shalatnya terlebih dahulu, lalu memenuhi panggilan ibunya. Namun ternyata ibunya tidak ridho, merasa sakit hati dan ia berdo’a kepada Allah, “Yaa Allah, janganlah Engkau matikan dia sebelum ia dipermalukan”. Ternyata do’a ibu tersebut diijabah oleh Allah. Pada suatu hari, ketia Juraij sedang berada di rumahnya, datang kepadanya seorang wanita binal menggodanya, namun Juraij menolaknya. Wanita tersebut, merasa sakit hati, lalu ia berzinah dengan seorang penggembala, lalu ia hamil dan melahirkan seorang bayi, dan ia umumkan kepada masyarakat bahwa bayinya itu merupakan hasil perbuatan mesumnya dengan Juraij. Tentu saja Juraiz sulit membantah, sehingga masyarakat marah kepadanya dan menghancurkan rumahnya. Lalu Juraij shlat dua rakaat dan mohon kepada Allah agar ditunjukkan kebenarannya. Lalu Juraij mendatangi anak tersebut dan bertanya kepadanya, siapa ayahmu? Bayi tersebut menjawab, ayahku adalah seorang penggembala.

4. Orang Yang Shaum sampai berbuka

Orang yang sedang shaum, baik shaum wajib ataupun sunat, do’anya akan diijabah oleh Allah sehingga ia berbuka dari shaumnya.

5. Pemimpin yang Adil

Pemimpin yang adil itu selain membawan mashlahat bagi rakyatnya, ia pun do’anya diijabah oleh Allah.

6. Seorang Muslim kepada saudaranya

Dalam tradisi kita, meminta dido’akan itu suka dihadapan kita. Padahal justru do’a yang diijabah itu adalah do’a dari sesama muslim tanpa sepengetahuan dari orang yang dido’akannya.

Biasanya do’a yang diucapkan di hadapan orang yang dido’akannya memliki kecenderungan pamrih. Sementara doa yang dipanjatkan dibelakang rang yang dido’akannya menunjukkan kualitas keikhlasan do’anya serta adanya hubungan batin di antara mereka.

7. Anak yang Mendo’akan orang tuanya

Do’a seorang anak kepada orang tuanya memiliki kualitas yang sama dengan do’a orang tua kepada anaknya. Do’a seorang anak kepada orang tuanya didasari dengan kecintaan. Sehingga ketika berdo’a dipenuhi dengan keikhlasan dan kekhusuan.

Saat-saat Mustajabnya Do’a

1. Dua pertiga malam. Berdasarkan hadits,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (البخاري:1077)

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Yang Maha Berkah dan Maha Tinggi turun ke langit dunia setiap malam, pada sepertiga malam terakhir dan berfirman, Barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, barangsiapa meminta kepada-Ku pasti Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampunan-Ku pasti Aku ampuni . (HR. Bukhari)

2. Antara adzan dan qomat

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّعْوَةُ لَا تُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ فَادْعُوا (احمد : 12878)

Dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Do’a antara adzan dan qomat tidak ditolak, maka berdo’alah kamu. (HR. Ahmad)

3. Waktu Jum’at

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا (البخاري : 883)

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw menerangkan bahwa pada hari Jum’at ada satu waktu yang seorang muslim berdo’a kepada Allah Ta’ala dalam shalatnya bertepatan dengan waktu itu, pasti Allah akan memenuhinya. Nabi berisyarat dengan tangannya, menimbang-nimbangnya. (HR. Bukhari)

4. Sesudah Shalat Fardhu

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ (الترمذي :3421)

Dari Abu Umamah ia berkata, Rasul ditanya, Ya Rasulallah, do’a yang manakah yang akan didengar (oleh Allah), beliau menjawab, ketika tengah malam terakhir dan setiap selesai shalat yang wajib. (HR. Tirmidzi)

Tiga yang pertama, saat-saat mustajab do’a, dilakukan dalam shalat. Yaitu ketika shalat tahajud yang dilakukan pada dua pertiga malam, ketika shalat sunat setelah adzan sebelum qomat, dan ketika sholat jum’at. Berdasarkan firman Allah,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (البقرة:45)

Adapun kesempatan kita untuk berdo’a dalam shalat tersebut dilakukan ketika sujud dan setelah do’a tasyahud akhir. Rasulullah saw bersabda:

أَلَا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ (مسلم)

Ingatlah, sesungguhnya aku dilarang membaca al-Qur’an sambil ruku’ atau sujud. Pada waktu ruku’ maka agungkanlah Allah Azza wa Jalla. Adapun pada waktu sujud bersungguh-sungguhlah berdo’a, besar harapan do’a kamu akan diijabah. (HR. Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ (مسلم)

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Saat yang paling dekat seseorang dengan Tuhannya, ketika ia sujud, maka perbanyaklah olehmu do’a. (HR. Muslim)

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنْ التَّشَهُّدِ الْآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ (مسلم : 926)

Apabila seseorang di antara kamu selesai tasyahud akhir, maka berlindung dirilah kepada Allah dari empat perkara; dari azab jahannam, dari gangguan waktu hidup dan mati, dan dari kejahatan al-masiih al-dajjal. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah.

Do’a-do’a yang diajarkan Oleh Rasul dalam shalat (ketika sujud atau setelah tasyahhud akhir)

1.
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنْ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ (البخاري :789)

Dari Aisyah, Istri Rasulullah saw, ia mengabarkan bahwasanya Rasulullah saw pernah berdo’a dalam shalatnya, allaahumma innii a’uudzu bika …, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari finah al-masih al-Dajjal, aku berlindung kepadamu dari finah hidup dan fitnah mati, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan tenggelam dalam hutang.

Sesungguhnya seorang yang berhutang biasanya kalau ditagih, bicaranya suka dusta,janjinya suka dikianati.

2.
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي صَلَاتِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَأَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا وَلِسَانًا صَادِقًا وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ (النسائي: 1287)

Dari Syaddad bin ‘Aus bahwasanya Rasulullah saw pernah berdo’a dalam shalatnya, allaahumma innii as-aluka …, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu ketetapan dalam urusanku,

3.
عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلَاتِي قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (البخاري :790)

Dari Abu baker al-Shiddiq, ia pernah berkata kepada Rasul, “Ajarilah aku suatu do’a yang akan aku panjatkan dalam shalatku! Rasul menjawab, bacalah, Allaahumma innii zhalamtu … “Ya Allah aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang besar, Tidak ada dzat yang dapat mengampuni seluruh dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

4.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً مِنْ الْفِرَاشِ فَالْتَمَسْتُهُ فَوَقَعَتْ يَدِي عَلَى بَطْنِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ وَهُمَا مَنْصُوبَتَانِ وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ (مسلم : 751)

Dari abu Hurairah, dari Aisyah, ia berkata, pada suatu malam, akau kehilangan Rasulullah saw dari tempat tidur, maka aku mencarinya, lalu dua tanganku mengenai kedua telapak kakinya yang lagi berdiri tegak (sedang sujud), sedangkan beliau sedang berada di masjid, waktu itu beliau berdo’a, allaahumma a’uudzu biridhaaka …, Yaa Allah aku berlindung dengan keridhan-Mu dari kemurkaan-Mu dan dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, tidak terhitung pujian kepada-Mu, Engkau sebagaiman yang Engkau sanjungkan terhadap dari-Mu.

5.
عَنْ أَبى هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الصَّلَاةِ وَقُمْنَا مَعَهُ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ وَهُوَ فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَمُحَمَّدًا وَلَا تَرْحَمْ مَعَنَا أَحَدًا فَلَمَّا سَلَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَعْرَابِيِّ لَقَدْ تَحَجَّرْتَ وَاسِعًا يُرِيدُ رَحْمَةَ اللَّهِ (احمد:7469)

Dari Abu hurairah, ia berkata, Rasulullah saw berdiri untuk melaksanakan shalat, maka kami pun berdiri bersamanya. Seorang arab berdo’a dalam shalat tersebut, yaa Allah rahmatilah saya dan nabi Muhammad, dan janganlah kau berikan rahmat bersama kami kepada yang lainnya, setelah selesai salam, beliau berkata kepada orang arab tersebut, kamu ini serakah, masih banyak orang yang mengharapkan rahmat Allah.

Dzikir dan Do’a Setelah Shalat Fardhu

6.
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (مسلم : 931)

Dari Tsauban, ia berkata, Apablia Rasulullah saw telah selesai dari shalat fardhunya, beliau beristighfar sebanyak tiga kali, lalu beliau membaca, Allaahumma antas salaam, Ya Allah Engkaulah Yang Maha Selamat, dan dari-Mulah keselamatan, Maha berkah Engkau Dzat Yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Al-Walid berkata, aku bertanya kepada al-Auza’I, bagaimanakah cara mengucapkan istighfarnya? Ia menjawab, astaghfirullah astaghfirullah. (Muslim no. 931)

7.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (مسلم :939)

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw, belaiau bersabda, barang siapa yang bertasbih setiap selesai shalat sebanyak 33 kali, lalu bertahmid sebanyak 33 kali dan bertakbir sebnayak 33 kali, itu semua menjadi 99 kali, ia berkata, dan sempurna menjadi 100 dengan laa ilaa ha illallaah … (tidak ada tuhan melainkan Allah yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan dan bagi-Nya pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu) pasti dosa-dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih di lautan. (H.R. Muslim no. 939)

8.
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْهُنَّ دُبُرَ الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Sesungguhnya Rasulullah saw suka berlindung kepada Allah setiap selesai shalat dengan do’a, Allaahumma innii a’uudzubika … (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari … dan aku berlindung ekpada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang hina dan aku berlindung kepada-mu dari fitnah di dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur)

9.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدِهِ وَقَالَ يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ فَقَالَ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Dari Mua’adz bin Jabal, bahwasanya Rasulullah saw memegang tangannya lalu bersabda, wahai Mu’adz, demi Allah sungguh aku menyayangimu, demi Allah sungguh aku menyayangimu, aku akan berwasiat kepadamuya Mu’adz, janganlah kau tinggalkan setiap selesai shalat bacaan, allaahumma a-‘innii ‘alaa dzikrika … (Yaa Allah tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, untuk senantiasa syukur kepada-Mu dan untuk senantiasa baik dalam mengabdi kepada-Mu).

P/s: Miss Qasya Khairin...^_^

Dia pilihanku..


"Inginkan JEJAKA SOLEH & WANITA SOLEHAH sebagai pasangan hidup??"..

Tipu jika ada yang mengatakan tak mahu..Cuba try tanya mat rempit..Comfirm mereka akan kata,"Sapa xnk isteri solehah beb?Walaupun ak ni kaki rempit,tapi aku nak isteri yang solehah,boleh jaga aku,anak2 aku."..Haa,ini membuktikan semua insan mempunyai naluri ingin mencari yang terbaik..Sedangkan dalam peperiksaan pun semuanya nak result yang gempakkan..

Itu semua memang naluri setiap insan..Walau sejahat mana pun seseorang,tapi dia tetap nak yg terbaik...Tapikan,try cek diri kita..Dah cukup baik ke??Hmm,ramai yg tersalah sangka dengan maksud BAIK..Apa baik tu?Adakah bermaksud perlu pakai serban,jubah,sentiasa bwk tasbih..macam tu ke?

Tapi,ramai yg memikirkan inilah maksud sebenar baik..Jika inilah tanggapan mereka,patutlah ramai yg xnk jadi baik,tapi nk pasangan yang baik..Hmm..Apa maksud sebenar baik ya??Hmm,jom sama2 cek..

Kamus dewan bahasa & pustaka :
Baik bermaksud : Dalam konteks kelakuan bersopan, bersantun, bersopan santun, beradab, berbahasa, berdisiplin, berlemah lembut,

Cuba kita try tengok firman dari Allah s.w.t :

"Perempuan-perempuan yang keji untuk lelaki yang keji,dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji(pula),sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik,dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik(pula).Mereka itu bersih daripada apa yang dituduhkan orang.Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia(syurga)"-Annur:26

Insan yang baik adalah apabila dia meletakkan Allah adalah segala-galanya..Tak kiralah dalam perbuatan,perbualan dan lain-lain..Allah sentiasa dekat dihatinya..Dalam dia ingin menjadi baik,dia sebenarnya telah berusaha untuk meningkatkan keimanannya kepada Allah..

Ok,berbalik kepada firman Allah s.w.t di atas..Allah dah memberi jaminan kepada kita..siapa yang baik akn mendapat pasangan yang baik..Jadi,apa yg kita nak risaukan lagi..Seperti semua tahu,pasangan kita adalah cermin kepada kita..So,nak dapat yang solehah atau soleh,soleh dan solehahkanla diri kita..InsyaAllah kita akn dapat juga..Sesungguhnya janji Allah itu tak perlu diragui..

Tapi,andainya apa yang kita dapat itu tidak seperti yang kita harapkan..Jangan mudah melatah..Kerana Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk anda..Dan Allah xkan membiarkan anda keseorangan di dunia ini..

Contohnya anda dah berusaha jadi yang terbaik ni,tapi Allah mengurniakan pasangan yang agak kurang sikitlah baiknya..Jangan risau,Allah tahu anda mampu untuk melenturnya..Tapi,jangan sesekali menyerah sebelum berjuang melenturnya..Anda mampu!!

Mama saya selalu pesan..

"Jangan lupa berdoa..Andai apa yang kia doakan itu xtermakbul,jangn putus asa berdoa...Kerana ada hikmah disebalik apa yang terjadi...Kerana Allah tak memberi apa yang kita nak..Tapi Allah memberi apa yang kita perlu.."

Kadang2 apabila kita melihat seorang muslimah yang bertutup litup,bersopan santun,baik budi bahasanya...Kita pasti akan tertarik dengannya..Dan kita berharap supaya 1 hari nanti kita akn dapat pasangan sepertinya..Tapi,Allah telah memberi anda seorang isteri yang xmenutup aurat,kurang bahasa dn adabnya..Kenapa?Kerana Allah memberi apa yg anda perlu,iaitu anda perlu membimbingnya..Dan sebenarnya...Allah sayang kepada anda..Kenapa?Makin diuji seseorang itu,makin sayang Allah kepadanya..

Common sensekan..Kita ambik contoh kat tempat kerja..Untuk naik pangkat,anda kena pulun kerja..Macam-macam pengorbanan dan ujian yang anda lalui,barulah anda dapat naik pangkat..Ingat,untuk mendapatkan berlian yang cantik,ia telah melalui pelbagai peringkat dan ujian seperti dipanaskan di suhu yang sangat tinggi...Jadi,untuk menjadi insan yang CANTIK,perlulah diuji..Jadi,jangan rasa kenapa anda diuji sebegini teruk?Kenapa bukan orang lain?Jawapannya,Kerana Allah sayangkan anda..

Kita lihat situasi ini:
Kita bertemu dengan pasangan hidup semasa duduk dalam suasana usrah. Alhamdulillah, imejnya berjubah dan bertudung labuh. Tetapi mampukah kita mengekalkan isteri kita pada benchmark solehah seperti itu di sepanjang alam rumah tangga? Dia mungkin akan diubah oleh suasana kerja, dia mungkin akan diubah apabila kembali ke pangkuan keluarga, dia mungkin berubah atas banyak pengaruh, atau paling utama, dia mungkin berubah kerana dia memang berubah.

Maka mampukah kebahagiaan dan kesempurnaan rumahtangga dipertahankan, jika suami meletakkan kesempurnaan itu ialah pada apa yang isteri buat dan tidak buat, jadi atau tidak jadi?

Kita mahu mencari pasangan hidup yang soleh, dan kita menemuinya di dalam suasana semua lelaki nampak sempurna. Semasa bercinta, dialah Ultraman, dialah Gaban. Tetapi siapa sangka, selepas berumahtangga, Ultraman berubah menjadi raksasa!

Jika bahagia dan sempurnanya rumahtangga ialah pada apa yang suami buat atau apa yang isteri buat, kita akan hidup dan mati dalam pencarian. Pencarian yang tidak berkesudahan.

Maka jika mahu mendapatkan yang soleh, kurangkan sedikit agenda menCARI si Soleh, tetapi berusahalah menJADI yang solehah. Jika inginkan yang solehah, janganlah cerewet sangat menCARI yang solehah, tetapi berusahalah menJADI yang soleh.

Bertemu yang solehah, solehahnya dia belum tentu kekal. Bertemu yang soleh, solehnya boleh berubah… kerana si solehah dan si soleh adalah insan biasa.

Tetapi jika semua orang fokus kepada JADI dan bukannya CARI, maka ramailah calon, dan mudahlah sedikit kehidupan. Dan kita sendiri tidak bimbang untuk berumahtangga dengan pasangan itu walaupun mungkin tidak 100% (30% pun belum tentu) mengenalinya.

Kita berkahwin sebagai sebahagian daripada proses untuk MENJADI, bukan MENCARI..Ingat..

"Perempuan-perempuan yang keji untuk lelaki yang keji,dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji(pula),sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik,dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik(pula).Mereka itu bersih daripada apa yang dituduhkan orang.Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia(syurga)"-Annur:26

P/s: Miss Qasya Khairin..^_^

Sunday, July 31, 2011

-Ready...Go!!!!!Pecutan terakhir..^_^"

-University Of Tarbiyyah-


"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan keatas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa"-(Al-baqarah:183)

Ramai lagi umat dunia tidak mengetahui hikmah berpuasa..Bagi mereka,puasa hanya memudaratkan..tapi,kajian telah membuktikan ianya tidak benar.Para penyelidik ilmu perubatan telah membuktikan bahawa puasa dapat membuang toksik / racun2 dari badan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan sistem imunisasi tubuh dalam melawan penyakit. Menurut Dr. Mac Fadon, seorang doktor dari Amerika, “Puasa adalah seperti tongkat ajaib yang dapat menyembuhkan penyakit yang membabitkan perut.” Banyak kejayaan beliau mengubati pesakit2nya dengan menganjurkan mereka agar berpuasa sebagai alternatif kepada ubat2 moden. Dan puasa bukan sahaja dapat menjaga kesihatan dan melawan penyakit bahkan dapat juga menajamkan minda kita.

Secara biologinya, ketika perut dan usus melakukan proses pencernaan, otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini kerana tenaga dan pengaliran darah tertumpu kepada kerja-kerja penghadaman makanan. Sebab itulah apabila kita makan sampai terlalu kenyang, otak kita akan menjadi lemah untuk berfikir dan tubuh pun akan rasa mengantuk dan malas. Ketika berpuasa, tenaga dan pengaliran darah tertumpu kepada otak. Ini menjadikan otak dapat bekerja dengan lancar dan memberi peluang kepada diri kita untuk melaksanakan aktiviti-aktiviti yang menggunakan mental dan fizikal yang berkesan.

Dr. Alan Cott, Seorang pakar perubatan Amerika Syarikat melaporkan terhadap penyelidikan psikologi membuktikan bahawa puasa mempengaruhi darjah kecerdasan seseorang. Ujian dilakukan terhadap sekumpulan orang yang rajin berpuasa dan sekumpulan orang yang tidak berpuasa. Keputusannya, ternyata menunjukkan bahawa orang yang rajin berpuasa memperolehi skor (markah) yang jauh lebih tinggi dalam ujian berbanding dengan orang yang tidak berpuasa.

Puasa juga insyaAllah dapat menyembuhkan pelbagai penyakit. Suatu kongres antarabangsa bertemakan “Kesihatan dan Ramadhan” telah diadakan di Casablanca, Morocco pada tahun 1996. Pakar-pakar perubatan dari seluruh dunia telah membentangkan lebih kurang 50 kajian ketika itu. Kesemua kajian itu mengesahkan puasa mampu mencegah serta menyembuhkan pelbagai jenis penyakit yang dihidapi manusia. Kesimpulan kongres itulah yang menekankan 4 fadhilat berpuasa dari sudut kesihatan yang jelas iaitu, menurunkan gula darah, tekanan darah, lipid darah dan berat badan.

Sedangkan dunia perubatan pula telah mengenal pasti pelbagai punca penyakit yang dialami masyarakat dunia masa kini dan antara penyakit yang paling kerap berlaku di dunia masa kini menurut Pertubuhan Kesihatan SeDunia ialah disebabkan sindrom metabolik. Sindrom ini meliputi 4 masalah iaitu: (1) glukos darah tinggi (2) Tekanan darah tinggi (3) Lipid darah tinggi dan (4) lebih berat badan atau obesiti. Dengan hanya meneliti penyakit utama dunia kini dan kesan puasa pada tubuh badan dapatlah kita simpulkan bahawa berpuasa adalah sangat bersesuaian untuk mencegah penyakit sindrom metabolik yang melanda dunia masa kini.

Al-Harits seorang doktor Arab mengatakan :“Yang banyak membunuh manusia adalah kerana manusia suka memasukkan makanan pada perut sebelum makanan dalam perut dicerna.”

Dr. Alexis Carel seorang doktor antarabangsa dan pernah memperolehi penghargaan nobel dalam bidang kedoktoran telah menyatakan bahawa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.

Puasa dapat manambahkan kesegaran dan kesihatan pada tubuh, kerana perut yang sentiasa bekerja memproses makanan juga perlu berhenti bekerja buat sementara waktu. Dan ketika berpuasa itu lah perut kita berehat dan mendapat kesegaran semula untuk bekerja kemudiannya. Sama juga ibaratnya seperti enjin kereta yang mungkin tidak tahan lama jika dipaksa untuk sentiasa berjalan tanpa henti.


Saranan Rasulullah S.a.w , sahabat dan ulamak berkenaan puasa:
Menahan lapar di bulan puasa ataupun diluar bulan puasa mengandungi faedah dan manfaat yang sangat besar untuk kesihatan badan dan kesihatan hati manusia. Hal ini sudah diterangkan oleh Rasulullah S.a.w dan telah dicontohkan oleh baginda dan keluarganya;

Rasulullah S.A.W bersabda ; yang ertinya, “Berpuasalah supaya kamu sihat.” Hadith Riwayat Abu Naiim

Sabdanya lagi yang bermaksud, “Puasa adalah pelindung”. Hadith Riwayat Muslim, Ahmad, dan an-Nasa`

Sayyidatina Aisyah rodhiyallohu anha berkata :

مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خُبْزِ شَعِيرٍ يَوْمَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ حَتَّى قُبِضَ

“Keluarga Muhammad tidak pernah kenyang walaupun dengan roti gandum dua hari berturut-turut sampai beliau wafat.” (Muttafaqun alaihi)

Nabi S.a.w bersabda :

أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Orang yang paling banyak kenyang di dunia adalah yang paling lama lapar di akhirat.” Hadith Riwayat Al-Bazzar

Al-Imam Ath-Thabrani juga meriwayatkan dengan sanad hasan yang bermaksud;

“Orang yang banyak kenyang di dunia mereka adalah orang yang banyak lapar di akhirat.”

Al-Imam Al-Baihaqi meriwayatkan : ‘Dunia adalah penjaranya orang mukmin dan syurganya orang kafir.”

Al-Imam Muslim juga meriwayatkan hadits dari Rasulullah bahawa baginda bersabda :

خَيْرٌ القُرُوْنِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَأْتِيْ قَوْمٌ يَشْهَدُوْنَ وَلاَيَسْتَشْهَدُوْنَ وَيَنْذُرُوْنَ وَلاَ يُوْقُوْنَ وَيَظْهَرُوْنَ فِيْهِمُ السِّمَنُ

“Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian generasi berikutnya kemudian berikutnya. Kemudian akan datang suatu kaum mereka memberikan persaksian padahal tidak diminta persaksiannya. Mereka banyak bernadzar tetapi tidak menunaikannya. Dan banyak di kalangan mereka orang-orang gemuk/ gendut.”

Al-Imam Thabrani dan Ibnu Abi Dunya meriwayatkan hadits :“Akan terjadi pada ummatku seseorang memakan semua jenis makanan, meminum semua jenis minuman, memakai semua jenis pakaian dan banyak berbicara. Maka mereka itulah paling buruknya ummatku.”

Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan hadits :

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

“ Tidaklah Bani Adam memenuhi kantung yang lebih buruk dari perutnya, hendaknya Bani Adam makan sekadar menegakkan punggungnya, jika tidak dapat tidak (terpaksa) maka makanlah sepertiga makanan sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Tirmidzi)

Setelah membawakan sebahagian hadits-hadits di atas, Al-Imam Ash-shon’ani rahimahullah berkata :“Hadits ini menunjukkan atas tercelanya banyak makan dan kenyang kerana menimbulkan berbagai penyakit dan memberatkan seseorang untuk melaksanakan hukum syar’i/ ibadah.”


Manfaat lapar untuk kesihatan hati

Adapun manfaat lapar untuk kesihatan hati, para ulama telah menerangkannya : Luqman Al-Hakim menasihati anaknya, “Wahai anakku, apabila perut dipenuhi makanan, maka gelaplah fikiran, bisulah lidah dari menuturkan hikmah (kebijaksanaan) dan malaslah segala anggota badan untuk beribadah.”

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Empat perkara yang mengelapkan hati atau melembapkan otak : perut yang terlalu kenyang, berkawan dengan orang yang suka membuat maksiat, tidak insaf terhadap dosa-dosa yang lalu dan panjang angan-angan.”

Berkata Dzunnun ‘ailaihissalam :“Saya tidak pernah kenyang kecuali saya berbuat maksiat atau berkeinginan untuk bermaksiat”.

Berkata ‘Aisyah radiyallahu ‘anha:“Bid’ah pertama yang terjadi setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah kenyang sesungguhnya suatu kaum ketika kenyang perutnya keras nafsunya untuk mendapatkan dunia”

Berkata al Imam ash Shan’ani rahimahullah :“Sesungguhnya lapar itu adalah penjaga dari penjagaan Allah dan pertama yang terhindar dengan lapar adalah dorongan syahwat jima’ dan syahwat berbicara kerana bagi orang yang lapar tidak ada keinginan untuk berbicara kecuali sangat penting sehingga dia terhindar dari berbagai penyakit lisan, pada orang yang lapar juga tidak bangkit padanya syahwat jima’nya sehingga terhindar dari penyaluran syahwat yang diharamkan, orang lapar juga sedikit tidur kerana orang yang banyak makan dan minum akan banyak tidur yang dapat membawa kepada kerugian di dunia dan akhiratnya, terluput dari berbagai kemanfataan duniawi dan ukhrowi”.

Berkata Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah :“Lapar itu menyebabkan lembutnya hati, kuatnya pemahaman, lembutnya jiwa, lemahnya nafsu dan kemarahan. Sedangkan kenyang menyebabkan lawannya.”

Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah :“Wahai Bani Adam, makanlah sepertiga perutmu, minumlah sepertiga perutmu dan biarkan sepertiga untuk bernafas dan berfikir.”

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahawa Ibnu Umar berkata :“Aku tidak pernah kenyang sejak aku masuk Islam.”

Diriwayatkan dari Amir bin Qois , bahawa dia berkata :“Jauhilah oleh kalian kenyang, kerana kenyang itu mengeraskan hati.”

Telah berkata Malik bin Dinar rahimahullah :“Tidak semestinya, seorang mukmin menjadikan perutnya paling besar cita-citanya dan menjadikan syahwatnya menguasai dirinya.”

Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah :“Adalah bapa kita Adam diuji dengan makan, dan terus kalian akan diuji dengan makan sampai hari kiamat.”

Beliau juga berkata :“Barangsiapa mampu menguasai perutnya maka dia akan mampu menguasai amal sholehnya.”

Beliau berkata lagi :“Tidaklah hikmah itu berada di perut yang penuh.”

Diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Abi Dawud bahawa telah dikatakan padanya :“Lapar itu banyak menolong seseorang bersegera melakukan kebaikan.”

Berkata Abu Imran Al-Juwaini :“Sesungguhnya nafsu, jika lapar dan haus maka bersih hati dan lembut dan jika perut kenyang dan lega maka hatinya buta.”

Beliau berkata :“Kunci dunia adalah kenyang dan kunci akhirat adalah lapar, dan pangkal segala kebaikan dunia dan akhirat adalah takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah memberikan dunia ini kepada orang yang dicintai dan yang tidak, dan sesungguhnya lapar itu di sisi Allah ada simpanan yang ditunda dan tidak diberikan kecuali kepada orang yang dicintai-Nya.”

Berkata Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah :“Saya tidak pernah kenyang selama 16 tahun, kerana kenyang itu memberatkan badan, menghilangkan kecerdasan, membuat banyak tidur dan melemahkan seseorang untuk melakukan ibadah.”

“Bukanlah puasa itu hanya sekadar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor.”
(H.R.Ibnu Khuzaimah)

Demikian kehidupan Rasulullah dan para shahabat. Beliau dan para shahabatnya lebih memilih banyak lapar dari pada kenyang kerana kefahamannya terhadap faedah lapar dan bahaya kenyang, lebih memilih mengekang syahwatnya daripada menurut syahwat, dan bukannya pada mereka tidak ada makanan tetapi beliau lebih memilih keadaan yang lebih baik dan lebih sempurna daripada lawannya. Mereka makan dan minum sekadar dapat melaksanakan ibadah, kerana hanya untuk itu (untuk beribadah) diciptakannya jin dan manusia.

Seringnya Rasulullah makan tiga hari sekali sampai wafat bukan makan sehari tiga kali seperti budaya kita.

Rahsia-rahsia puasa dan syarat-syarat kebatinannya menurut Imam AlGhazali

Semua ada enam iaitu:

1. Memejamkan mata dan menahannya dari meluaskan pemandangan kepada segala perkara yang tercela dan dibenci oleh agama dan juga kepada segala sesuatu yang boleh menganggu hati, seperti melalaikannya dari berzikir dan mengingat kepada Allah.

2. Memelihara lidah dari bersembang kosong, berbohong, mencaci maki, bercakap kotor, menimbulkan permusuhan dan riya’.

3. Memelihara pendengaran dari mendengar hal-hal yang dilarang dan dibenci, sebab setiap yang haram diucapkan haram pula didengarkan. Dan kerana itu jugalah Allah s.w.t telah menyamakan pendengaran kepada sesuatu semacam itu dengan memakan barang-barang yang diharamkan, sebagaimana dalam firmanNya yang bermaksud: “Mereka itu suka mendengar perkara yang bohong dan memakan barang yang haram.” (al-Maidah: 42)

4. Memelihara seluruh anggota yang lain dari membuat dosa seperti tangan dan kaki dan memeliharanya juga dari segala yang dibenci. Demikian pula menahan perut dari memakan barang-barang yang bersyubhat waktu berbuka puasa. Apalah gunanya berpuasa dari makanan yang halal, kemudian dia berbuka pula, dia memakan makanan yang haram. Orang berpuasa seperti ini, samalah seperti orang yang membangunkan sebuah istana yang indah, kemudian dia menghancurkan sebuah kota. Rasulullah s.a.w bersabda:

“Ada banyak orang yang berpuasa tetapi ia tiada memperolehi dari puasanya itu selain dari lapar dan dahaga (yakni tiada mendapat pahala).”

Ada yang mengatakan bahawa orang itu adalah orang yang berbuka puasanya dengan makanan yang haram. Yang lain pula mengatakan orang itu ialah orang yang menahan dirinya berpuasa dari makanan yang halal, lalu ia berbuka dengan memakan daging manusia; iaitu mencaci maki orang kerana yang demikian itu adalah haram hukumnya. Ada yang mengertikannya dengan orang yang tiada memelihara anggota-anggotanya dari dosa.

5. Janganlah dia membanyakkan makan waktu berbuka puasa, sekalipun dari makanan yang halal, sehingga terlampau kenyang, kerana tidak ada bekas yang paling dibenci oleh Allah s.w.t. daripada perut yang penuh dari makanan yang halal. Cubalah renungkan, bagaimanakah dapat menentang musuh Allah (syaitan) dan melawan syahwat kiranya apa yang dilakukan oleh orang yang berpuasa waktu berbuka itu, ialah mengisikan perut yang kosong itu dengan berbagai makanan semata-mata kerana dia tidak mengisikannya di waktu siang tadi. Kadangkala makanan-makanan yang disediakan itu berbagai-bagai rencamnya sehingga menjadi semacam adat pula kemudiannya. Akhirnya dikumpulkanlah bermacam ragam makanan untuk persediaan menyambut Ramadhan, dan dihidangkan pula dalam satu bulan itu bermacam-macam makanan yang tidak pernah dihidangkan dalam bulan-bulan sebelumnya.

Sebagaimana yang termaklum bahawa maksud puasa itu adalah menahan selera dan mengekang nafsu, agar diri menjadi kuat untuk taat dan bertaqwa kepada Allah. Tetapi kalaulah hanya sekadar mengekang perut di siang hari hingga ke masa berbuka, lalu membiarkan syahwat berlonjak-lonjak dengan kemahuannya kepada makanan, dan dihidangkan pula dengan berbagai-bagai makanan yang lazat-lazat, sehingga perut kekenyangan, tentulah perut akan bertambah keinginannya kepada makanan-makanan itu. Malah akan timbul syahwat pula keinginan yang baru, yang kalau tidak dibiasakan sebelumnya mungkin ia tetap pada kebiasaannya. Semua ini adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan puasa yang sebenarnya. Sebab hakikat puasa dan rahsianya adalah untuk melemahkan kemahuan dan keinginan, yang digunakan oleh syaitan sebagai cara-cara yang menarik manusia kepada berbagai kejahatan. Padahal kemahuan dan keinginan ini tidak dapat ditentang, melainkan dengan mengurangkan syahwat. Barangsiapa yang menjadikan di antara hatinya dan dadanya tempat untuk dipenuhi dengan makanan, maka ia terlindung dari kerajaan langit.

6. Hendaklah hatinya merasa bimbang antara takut dan harap kerana ia tiada mengetahui apakah amalan puasanya itu diterima oleh Allah, sehingga tergolongnya ia ke dalam puak muqarrabin (hampir kepada Allah) ataupun puasanya tertolak maka terkiralah ia ke dalam golongan orang yang terjauh dari rahmat Allah Ta’ala. Perasaan seumpama ini seharusnya sentiasa ada pada diri seseorang, setiap kali selesai melakukan sesuatu ibadat kepada Allah Ta’ala.


Penutup

Semoga kita diberikan kekuatan dan kerajinan untuk berpuasa dan menambahkan ibadah2 lain di bulan Ramadhan yang mulia ini. Lebih2 lagi bulan Ramadhan ini lah digarinya para syaitan dari golongan jin dari menghasut manusia dan adanya malam Lailatul Qadar iaitu satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, masyaAllah. Semoga kita dapat beribadah dengan baik di malam tersebut dan dikurniakan oleh Allah pahala agar dapat terselamat kita semua dari nerakaNya, amiin.

Tidak lupa kepada para perokok2, bulan Ramadhan ini lah peluang anda untuk belajar berhenti menghisap rokok kerana di siang hari anda sudah tidak dapat hisap rokok. Dan jangan pula di malam harinya anda membalas dendam apa yang anda tidak boleh lakukan pada waktu siang itu. Sebaliknya cuba makan makanan yang dapat membantu lagi untuk membuang toksik / racun dalam badan anda. Sekiranya racun2 itu sudah tiada lagi, maka insyaAllah anda tidak akan ketagih lagi. Ketahuilah, ramai perokok yang sudah berjaya berhenti merokok pada bulan Ramadhan, maka saya harap kali ini giliran anda pula. Nak seribu daya, tak nak seribu dalih! Selamat berhenti merokok kerana merokok boleh mendatangkan kepada anda segala penyakit yang merbahaya bukan sahaja kepada diri anda tetapi juga orang lain. Adakah anda mahu menanggung dosa terhadap orang lain itu? Mudah2an Allah membantu memudahkan usaha anda untuk berhenti merokok, amiin.

Dan semoga segala ibadah kita diterima di sisi Allah sebagai ibadah yang diredhai Allah, bermanfaat pada diri kita, baik dalam kehidupan di dunia mahupun di akhirat lebih2 lagi. Selamat menjalani ibadah puasa Ramadhan tahun 1432 hijriyyah. Baarokallahu lakum …….

Wallahu a‘lam …….

Rujukan :

1. Tafsir Taisirul karimur Rohman – Al-Imam As-Sa’di.
2. Bahjatun Nadzirin syarah Riyadhussholihin – Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly. Al-Imam Ibnul Qoyyim.
3. Jami’ul Ulum wal Hikam – Al-Imam ibnu Rajab rahimahullah.
4. Subulussalam Syarah Bulughul Maram – Al-Imam As-Shon’ani rahimahullah.
5. Hikmah Puasa Dan Qiyam Ramadhan Menurut Perspektif Islam Dan Sains – Dr. Abu Bakar bin Abdul Majid
6. Bimbingan Mu’min dari Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama – Imam ALGhazali


Sumber:
http://hikmatun.wordpress.com/2008/08/31/hikmah-puasa-menjaga-kesihatan-dan-melawan-penyakit-rohani-dan-jasmani/

Friday, June 3, 2011

"Penceraian yang tertunda"


Di sebuah rumah,tinggal sepasang suami isteri yang hidup dengan aman dan sentosa.Mereka sudah lima tahun mendirikan rumah tangga dan dikurniakan 3 orang anak..Bak kata pepatah,sedangkan lidah lagi tergigit,inikan pula suami isteri..HUbungan mereka dilanda konflik hingga masing2 mengambil pendekatan untuk bercerai..Semua urusan penceraian telah selesai..HArta sepencarian dan aset telah dibahagi sama rata,namun satu perkara yang tidak selesai..isitu pembahagian ANAK..MAsing2 bertegas mahu menjaga dua orang anak..Akhirnya mereka berjumpa dengan kaunselor mohon pandangan..Dan,si kaunselor telah memberi satu cadangan..Jika mereka betul2 ingin bercerai,mereka harus mempunyai seorang anak lagi dalam masa setahun..Jk Allah memang telah mentakdirkan bhw mereka akn bercerai,insyaAllah Allah akn mengurniakan ank dalam ms setahun..Mereka berfikir sejenak dan bersetuju untuk menambah lagi seorang anak dalam masa setahun..

Setahun berlalu...Sedang kaunselor itu berjalan bersama2 dengan keluarganya di sebuah taman,dia ternmpk pasangan suami isteri yg minta nasihat cerai drpdnya..lalu dia menegurnya..

"Kamu xdikurniakan ank ke sehingga kamu xjadi bercerai.?"soal kaunselor..Mereka hanya tersenyum dan berkata..

"Kami dikurniakan anak..Allah telah mentakdirkan kami untuk tidak bercerai..Dia telah mengurniakan kami anak kembar..!!"

p/s:Stiap yang berlaku itu pasti ada hikmahnya...renung2kn..dan slmt beramal..^_^

Cinta+Kasih+Sayang=Perlukah diluahkan dan dibuktikan?


Puji-pujian tertinggi hanya untuk allah pemilik diriku. Pemilik cintaku. Pemilik jiwa-jiwa insan sekaliannya. Dia agung. Dia yang paling berhak dicintai. Tiada setanding dengan-Nya.

Selawat salam penuh kerinduan buat Kekasih-Nya, muhammad rasulullah SAW. Keluarga baginda. Para sahabat. Serta salam jihad buat sekalian mujahid Fi sabilillah.^^

kasih terpendam di hati jika tidak diluahkan dan tidak dibuktikan ia akan membengkak. Menyakitkan. Menyeksakan. Bahkan boleh membunuh. Maka, seharusnya kasih sayang dan cinta itu dibuktikan!!

Namun, bukan sewenang-wenang. . Islam ada undang-undang. Allah telah beri panduan sejelas-jelasnya melalui Al-quran. Kekasih-Nya juga ada menitipkan ‘pesan-pesan’ agar menjadi pedoman dan landasan buat kita umat akhir zaman. Supaya kita tidak bertindak ikut Nafsu dan otak semata. “Pakai dalil”.

Pembuktian cinta dan kasih sayang. Pelbagai cara. Mengikut keperluan. Ada peraturannya. Antara cara membuktikan cinta dan kasih sayang adalah dengan meluahkan perasaan. Dengan niat agar orang yang kita sayang itu mengetahui akan perasaan sayang kita terhadapnya. Selain itu, kasih sayang dapat dibuktikan dengan perbuatan dan tingkah laku.

Lihat pula siapa yang kita sayangi. Paling berhak dicintai dan disayangi adalah allah SWT. Kemudian rasulullah SAW. Kemudian ibu ayah. Kemudian sanak saudara dan ahli keluarga. Kemudian Guru-Guru. Kemudian sahabat Handai, saudara seagama.

Buktikanlah cinta kita kepada allah SWT. Dengan luahan kasih kepada-Nya. Tangisan merindui-Nya. Ketundukan mentaati-Nya. Memuliakan-Nya. Mengagungkan-Nya. Mengesakan-Nya. Segala perintah-Nya dilaksanakan penuh taat, larangan-Nya juga dijauhi.
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan, Umar bin Khathab radhiallahu anhu berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasalam : "Sesungguhnya engkau wahai Rasulullah, adalah orang yang paling aku cintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri." Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, 'Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di tangannya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri'. Maka Umar berkata kepada beliau, 'Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.' Maka Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar."


Buktikanlah cinta kita kepada rasulullah SAW. Selawat keatas baginda. Mengamalkan sunnah baginda. Mengenal sahabat-sahabat baginda. Mengenal ahli keluarga baginda. Tahu sirah dan perjuangan baginda. Mencontohi akhlak baginda. Menjauhi apa yang baginda tidak lakukan..berkeinginan untuk bertemu Baginda (“,)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya, apabila salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu.” (Surah Al-Isra’ ayat 23)


Buktikanlah cinta kita kepada ibu bapa. Luahkan Rasa sayang kepada ibu bapa. Luahkan Rasa rindu tika berjauhan. Bertutur dengan bicara sopan dan lemah lembut. Mentaati ibu bapa selagi tidak melampaui batas syara’. Memeluk mereka ketika ingin berpergian dan baru pulang dari berpergian. Menjaga ibu bapa semasa Tua. Tidak membelakangi mereka dalam apa keadaan sekalipun. Mendokan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka di Dunia dan akhirat.

Buktikanlah cinta kita kepada sanak saudara dan keluarga. Adik beradik. Pak cik Mak cik. Datuk nenek moyang. Luahkanlah perasaan sayang Pada mereka. Doakan mereka dengan Doa yang baik2. Menziarahi mereka. Lemah lembut terhadap mereka. Memaafkan kesalahan mereka. Bermuamalah secara baik dengan mereka (“,)

buktikan cinta kepada guru-Guru kita. Pensyarah. Ustaz ustazah. Mendoakan kesejahteraan para murabbi. Menziarah mereka tika ada kelapangan. Belajar bersungguh-sungguh. Berakhlak baik. Mengamalkan ilmu yang diajarka oleh mereka. Kerana itulah yang selalu diharapkan oleh seorang guru. (“,)

itulah pembuktian kasih sayang Yang kena Pada tempatnya. Yang tidak melanggar syariat islam.

Pada satu sudut yang Lain. Apabila mempunyai perasaan sayang antara dua insan yang berlainan jantina, Yang tiada ikatan. Minat dalam diam. Suka dalam diam. Sayang dalam diam. Cinta dalam diam. Adakah perasaan ini juga perlu di buktikan..?

Ya. Buktikan kepada allah. Bahawa kamu cintai Dia kerana allah SWT. Luahkan perasaan sayang kamu kepada allah SWT.

“aku sayang Pada Si fulan bin fulan kerana-Mu Ya allah, berilah kesejahteraan kepadanya. Peliharalah dia dari kemurkaan-Mu. Pimpinlah dia agar sentiasa berada pada landasan dan petunjuk-Mu. Sesungguhnya dia milik-Mu. Aku tidak berhak meluahkan perasaan sayangku kepadanya.” (contoh)

Doa Yang baik untuk orang yang kita sayangi, adalah sebaik-baik pembuktian kasih sayang kita. Tidak perlu meluahkan perasaan. Tidak perlu duduk berdua-duan. Tidak perlu mengundang kemarahan tuhan.

Jangan luahkan Pada ‘Si Dia’..
Bahaya dan membahayakan.
Pembuktian kasih sayang kepada ‘ajnabi’ memberi peluang kepada syaitan untuk menyesatkan anak-anak Adam. Membuka pintu-pintu kelalaian kepada si Teruna dan dara. Menanam bibit-bibit cinta yang bakal kecundang di dunia dan akhirat. Membawa hati insan lupa akan tuhan.

Pembuktian pertama meluahkan perasaan. Sama-sama cinta. Pembuktian kedua. Menzahirkan Cinta. Tahap ini yang paling dahsyat jika manusia buta menilai kasih sayang. Maruah tergadai. Harga diri terlalu murah. Rela memberi Apa sahaja. Kerana ingin membuktikan cinta.

Pembuktian kasih sayang yang sebenar-benarnya, jika benar-Benar suka. Benar-Benar mahu. Islam tidak menghalang fitrah manusia, fitrah kasih sayang antara lelaki dan perempuan. Buktikanlah kasih sayang dengan akad nikah. Berkasih sayang secara halal. Suntinglah si dara menjadi permaisurimu. Agar dia terpelihara. Agar dia layak menjadi Bidadarimu di Syurga sana. (“,)..
Ketika balik dari satu peperangan yang dahsyat melawan kaum musyrikin, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud :
Kita baru kembali dari satu peperangan yang kecil untuk memasuki peperangan yang lebih besar. Sahabat terkejut dan bertanya, "Peperangan apakah itu wahai Rasulullah ? " Baginda berkata, "Peperangan melawan hawa nafsu." (Riwayat Al Baihaqi)



Maka, perasaan sayang kepada insan yang berlainan jantina, Yang tiada ikatan perkahwinan, adalah lebih baik disimpan dan disembunyikan sahaja. Simpan sampai hujung nyawa. Sembunyikan sampai mati. Itu juga satu jihad. Berjihad melawan Hawa Nafsu. Kerana nafsu itu pasti selalu memaksa kita meluahkan perasaan kepada orang yang tidak sepatutnya.

Apa yang penting! Adalah doa buat orang yang kita sayang. Allah maha pengasih Lagi maha penyayang. Dia maha berkuasa. Dia maha mendengar. Dengan kudrat dan iradat-Nya, Dia berkuasa memperlihatkan keajaiban kepada kita. Melihat hamba-Nya benar-benar cinta kepada hamba Lain kerana-Nya, tidak mustahil allah akan rencanakan untuk dua hamba ini hidup bersama hingga ke syurga-Nya. Kerana kasih sayang itu kerana allah. Cinta itu juga kerana allah. Bukan kerana Nafsu atau perkara lain.

Jika perasaan sayang itu diluahkan. Dibuktikan. Dicanangkan. Belum tentu allah izinkan dua insan itu bersama. Allah Maha melihat apa yang diperbuat oleh hamba-Nya. Saling meluah perasaan dalam keadaan berdua-Duaan. Bukankah itu melawan hukum allah.

Maka, adalah lebih baik didiamkan perasaan itu. Sehingga sampai satu masa yang mengizinkan kasih sayang itu diluahkan. Kerana ditakuti kasih sayang itu terluah kepada orang yang salah. (“,)

orang kata, jika perasaan tidak diluah, nanti ‘melepas!’. Lepas kemana??? Kita milik allah. Jiwa kita milik allah. Berdiri kaki kita diatas bumi allah. Allah mengawasi kita. Jika benar orang yang kita cinta sayangi itu memang allah ciptakan untuk khas buat kita, allah akan menjaga si dia sebaik-baiknya untuk kita. Tidak akan allah beri Pada orang lain. Berbaik sangka kepada allah. Jika kita menjaga Agama allah, allah juga akan memberi kita ganjaran Yang baik kelak, malah, ganjaran yang tidak pernah kita termimpikan. Mengharaplah Hanya kepada allah SWT.

Jika diluahkan juga. Belum tentu cinta berbalas. Bahkan dapat malu. Jika berbalas. Terbukalah gerbang menuju maksiat dan kebinasaan. Maka, harus bijak memilih jalan hidup ini.

Sembunyikanlah perasaan sayangmu jika itu dapat menghindarmu dari melakukan maksiat dan memlihara maruahmu
renung2kn dan slamat beramal...
weeeee....^_^